Samarinda, 18 Maret 2015.
Panglima Tinggi MATAN (Mahasiswa Ahlith Thariqoh Al Mu’tabaroh An-Nahdliyyah) yang juga merangkap sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Jam’iyyah Ahlith Thariqoh Al Mu’tabaroh An Nahdliyyah DR.KH.Hamdani Mu’in,M.Ag melakukan kunjungan ke Samarinda, Kalimantan Timur dalam rangka meninjau dan melakukan koordinasi bersama panitia daerah untuk kesiapan pelaksanaan Musyawarah Nasional (MUNAS JATMAN) yang akan dilaksanakan pada tanggal 10 - 14 April mendatang, di kota tepian mahakam tepatnya di Islamic Center, Samarinda Kalimantan Timur.
Dalam agendanya ke Samarinda selain meninjau lokasi dan berkoordinasi dengan pihak terkait diantaranya Badan Pengelola Islamic Center (BPIC) dan Jajaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Beliau yang juga seorang Dosen Pengajar di Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang memberikan perhatian khusus terhadap kader-kadernya, yaitu MATAN di wilayah (Kalimantan Timur) dengan mengadakan forum khusus dan sekaligus konsolidasi Organisasi disela-sela kesibukannya. Kader MATAN yang berasal dari sekitar kota samarinda berkumpul pada malam itu di kompleks Islamic Center untuk mendengarkan pengarahan dan bertemu langsung kepada beliau sebagai Panglima Tinggi MATAN.
Dihadapan kader-kader MATAN Kalimantan Timur, DR.KH.Hamdani Mu’in,M.Ag berdialog dan memberikan ceramah kebangsaan dan atau kethariqohan. Salah seorang kader yang juga Pengurus Wilayah MATAN Kalimantan Timur, Muhammad Irsyad,S.Pd.I., mengaku kepada penulis bahwa ketika dia bertemu dengan panglima tinggi dia hanya bisa selalu tertunduk dan meresapi kata-demi kata yang menghujam didada sanubarinya, kata,kalimat yang disampaikan oleh beliau seperti hidayah yang turun menyejukkan kalbu, “kang sy tadi didalam Cuma bisa nunduk aja pas dialog dengan panglima, dalam dan seperti mimpi”begitu ujarnya.
Dalam ceramahnya ,Hamdani Mu’in menegaskan kepada kader-kadernya bahwa Mahasiswa Ahlith Thariqoh Al Mu’tabaroh An Nahdliyyah (MATAN) merupakan Lajnah Mustakilah dari Jam’iyyah Ahlit Thariqoh Al Mu’tabaroh An Nahdliyyah (JATMAN) yang juga merupakan Banom dari Nahdlatul Ulama, dengan kata lain Kader MATAN sudah pasti cinta NKRI ,rela mati demi NKRI.tegasnya.
Abdul Khohar Wakil Ketua Pengurus Wilayah Kalimantan Timur MATAN menambahkan bahwa yang ada didalam otak dan hatinya kader MATAN itu semuanya demi Islam rahmatan lil ‘alamin (Aswaja) dan NKRI sudah pasti harga mati, “suatu kebanggaan bagi saya karena dapat keberkahan,anugerah yang sangat besar menjadi bagian dari MATAN, terutama kader Thariqoh yang diakui dan ditegaskan secara lantang oleh beliau Abah maulana habib Luthfy bin Ali bin Hasyim bin Yahya bahwa anak MATAN adalah muridnya secara sah, hal semacam ini tidak pernah saya dapatkan di organisasi lain, dimana gurunya adalah para kyai dan habaib, penerus perjuangan Rasulullah SAW.” Tambahnya.
Melalui pesan singkat yang dilayangkan, Ketua PW MATAN Kaltim menyatakan siap menyambut dan berusaha berkhidmat kepada seluruh peserta MUNAS utamanya para Mursyid untuk mensukseskan acara MUNAS JATMAN 2015 ini, dengan MUNAS tahun ini yang diadakan di bumi Borneo ini merupakan sejarah pertama keterlibatan MATAN dalam kancah MUNAS JATMAN yang juga diundang pengurus MATAN Se-Indonesia, Marhaban ahlan wa sahlan bihuduri mursyidin. Tegas Idris dalam pers rilisnya.
Pada konsolidasi malam itu beberapa testimony dari DR.KH.Hamdani Mu’in,M.Ag yang dapat dikutip agar dijadikan motivasi dan pelajaran bagi Kader MATAN seluruh Dunia dan umat muslim pada umumnya.
· MATAN didirikan pada Januari 2012, Organisasi Baru dari Jam’iyyah Ahlith Thariqoh Al Mu’tabaroh An Nahdliyyah.
· MATAN tidak memiliki pada hakikatnya tidak memiliki anggota seperti organisasi lain, melainkan MATAN merupakan milik dari para Mursyid (Guru spiritual).
· MATAN hanya sebagai fasilitator dari para kader-kadernya yang bukan dari satu aliran Thariqoh saja, melainkan banyak Thariqoh yang Mu’tabaroh.
· MATAN berbeda dengan organisasi kemahasiswaan, yang memilikki kecenderungan keduniawian, Nilai-nilai Thariqoh yang diamalkan , dijadikan pembelajaran bagi kadernya.
· Abah Haabib Luthfy : Mengatakan pada DR.Hamdani bilang pada mereka bahwa MATAN itu gurunya saya (Maaulana Habib Luthfy bin Ali bin Hasyim bin Yahya)
· MATAN pendalaman ke thariqohan , yang menekankan aspek spirituaitas,akhlaq, ketatanan hati.
· MATAN bertanggung jawab bukan hanya secara organisatoris melainkan moral , lebih-lebih terhadap Mursyid dan Allah SWT.
· MATAN menegakkan kejujuran, bermain diwilayah hati, dalam konteks apapun.
· Basis dari MATAN adalah akhlaq/ al adab.
· Anak MATAN itu semestinya dari jalannya sudah nampak, tawaddu’ dan ta’dzim.
· MATAN dapat berteman, bersahabat dengan siapapun tak ada pengecualian.
· Definisi dari MAHAISWA dalam perspektif MATAN adalah seorang yang sedang belajar dalam menempuh pembelajaran Thariqoh dan Tasawuf di berbagai jenjang pendidikan, baik formalS1, S2, S3, mapun non formal.
· Definisi MAHA dalam MAHASISWA , Karena ilmu tertinggi adalah Thariqoh dan tasawuf itulah yang mendasari penggunaan kata MAHA, MAHA mengartikan bukan personilnya melainkan substansi dalam proses pembelajarannya.
· SISWA adalah salik, pembelajar.
· MATAN tidak membedakan baju apalagi,melainkan anda orang baik, akhlaqnya baik, dan bergabung mencari jalannya. Proses akan mengikuti MATAN : DR.KH.HAMDANI MU’IN,M.PD
· MATAN bersumbangsih untuk NKRI, baik kader dari PMII,HMI,”KAMMI”,”HTI”,ustadz,kiyai, preman,anak jalanan,anak motor, genk pasar semua berhak berjuang di MATAN untuk NKRI dan kemahabbahan untuk Ulama.
· Manusia yang masuk MATAN tidak mudah, melainkan orang yang mendapaatkan Hidayah.
· MATAN ILAHI ANTA MAQSUDI WA RIDLOKA MATHLUBI A’THINI MAHABBATAKA WA MA’RIFATAKA
· Berdedikasi untuk MATAN , Wa man yattaqillaha yaj’allahu makhroja wa yarzuqhu min chaitsu la yahtasib.
· Kader MATAN harus rela,ikhlas,ridhlo atas Allah SWT
· MATAN menurut Panglima MATAN adal orang gila, gila dari pada orang gila yang dijalan-jalan, kenapa gila karena berfikirnya tidak memakai logika, tidak rasionalitas, tidak matematis. Menurutnya MATAN merupan Wong Edan Hakiki orang gila beneran berfikir tidak memakai akal lagi, Majdub dalam bahasa anak pesantren. Berfikir secara supra rasional. Just for Allah
· Hakikatnya waras itu seperti apa? Mereka gila karena tidak sama dengan kita ataukah kita yang gila karena tidak sama seperti mereka. Bisa jadi wong edan itu hakikatnya yang waras dan kita yang waras pada hakikatnya adalah wong edan ???
· Mereka tahu dunia itu bangkai akhirnya mereka yang disebut orang gila didunia melarikan diri dari dunia.
· MATAN menempatkan dunia secara proporsional, dunia sebagai objek dan MATAN merupakan Subjek yang mengontrol dunia, mengendalikan dunia.
· Di usia sekian bulan yaitu 4 bulan MATAN sudah dapat bersinergi dengan TNI/POLRI
· MATAN bukan antek-antek TNI/POLRI seperti yang organisasi lain paradigmakan,namun MATAN bersinergi dengan kader terbaik anak bangsa yaitu TNI/POLRI.
· MATAN digagas,dibina oleh Maulana Habib Luthfy bin Ali bin Hasyim bin Yahya.
· Letkol Hasbullah mengatakan MATAN kudu dididik seperti tentara.SIAAAAP !!!!
· Ainurridlo lah yang menjadi senjata bagi MATAN, Pembentuk mentalitas dan ideologisasi.
· Karakter building dari MATAN adalah Ulama.
· Mbah Dimyati Ro’is sowan ke yai Roni,bahwa Rasulullah hadir pada Suluk MATAN 1 di pondok Sunan Gunung Jati ,Gunung Pati , Semarang.
· Kesaksian dari peserta Suluk MATAN 1 yang juga merupakan Ketua Wilayah MATAN Yogyakarta bahwa diatas pohon Gunung Pati ada sosok berjubah putih yang diyakini panglima MATAN DR.KH.HAMDANI MU’IN sosok berjubah putih tersebut merupakan Abah maulana habib Luthfy bin Ali bin Hasyim Bin Yahya.
· Tanpa bimbingan Allah SWT tidak mungkin kita mengenal beliau-beliau, orang-orang sholeh.
· Setiap saat panjatan do’a dari para Mursyid selalu mendoakan kita para murid dan Salik.
“Layani Para MURSYID yang hadir di Kalimantan Timur pada acara MUNAS JATMAN yang akan dilaksanakan pada tanggal 10-14 April 2015” Begitulah pesan untuk menutup diskusi malam itu.
#MUNAS #MUNASTHARIQOH #KALTIM #NKRI #MATAN